Abstrak
Udara yang merupakan komponen
penting dalam es krim mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas penyimpanannya.
Tujuan dari penelitiaan ini adalah untuk mengukur pengaruh dari penambahan
udara ke dalam es krim pada tingkat overrun 80%, 100%, dan 120%, terhadap
pertumbuhan sel udara dan kristal es, juga pada kekerasan dan kecepatan
melelehnya produk. Es krim dengan tingkat overrun yang berbeda disimpan dalam
bulk container dengan suhu refrigerant -100C dan pada microscope
slide suhu -60C, -100C atau -200C untuk
analisis. Dalam bulk storage, rata-rata ukuran sel udara mula-mula meningkat
selama pengerasan, menurun selama tahap awal penyimpanan dan meningkat ke
ukuran yang lebih besar pada akhirnya dengan waktu penyimpanan yang lebih dari
3 bulan.
Ukuran sel udara mula-mula paling
kecil terdapat dalam overrun yang paling tinggi, yang disebabkan oleh tingginya
shear stress selama pembuatan. Es krim dengan overrun terendah paling
keras dibanding dengan yang overrunnya 120% tetapi lebih cepat meleleh. Sampel
yang disimpan dalam microscope slide dengan suhu penyimpanan terendah (-200C)
membatasi mobilitas dan daya larut sel udara diantara fase serumnya yang menghambat
ketidakseimbangan dan terutama koalesensi yang terjadi pada sel udara. Pada
suhu penyimpanan -60C atau -100C, ketidakseimbangan dan
koalesensi meningkat karena tingginya mobilitas fase serumnya. Overrun yang
tinggi menyebabkan sel udara lebih stabil selama penyimpanan.
Pendahuluan
Udara di dalam es krim membuat
tekstur es krim menjadi ringan. Tidak hanya jumlah udara yang dimasukkan atau persentase
overrun, tetapi distribusi ukuran sel-sel udara dapat mempengaruhi kekerasan
dan sifat leleh es krim, dan banyak faktor yang mempengaruhi distribusi ukuran
sel-sel udara tersebut, misalnya faktor shear stress. Gaya geser
(shearing forces) hasil dari proses pencampuran bahan akan memecah
gelembung udara yang lebih besar menjadi gelembung yang lebih kecil. Mixing
impeller dan viskositas bubur es krim mengatur shear stress untuk memecah
sel udara ke dalam ukuran yang kecil. Viskositas bubur es krim berpengaruh
terhadap jumlah es kristal yang terbentuk nantinya dan viskositas dari padatan
pada fase freeze-concentration (meningkatnya konsentrasi padatan karena
pembekuan).
Untuk membentuk permukaan sel udara
baru selama pembekuan es krim dan mencegah terjadinya koalesensi (penggabungan),
shear stress dan viskositas padatan pada fase freeze-concentration
harus stabil. Gambar dari mikroskop elektron menunjukkan adanya globula lemak
dalam jumlah besar yang terkandung diruang antar udara dan serum, baik itu
satu-satu maupun dalam kelompok. Gabungnya lemak yang sebagian diduga akan membentuk
jaringan dalam serum, dapat memisahkan sel-sel udara dan menjaganya dari
kombinasi ulang. Adanya kristal es dan
fase serum kental juga membantu menstabilkan sel udara.
Koalesensi juga meningkat ketika
sel-sel udara bergerak saling mendekat oleh Gerak Brown. Pada prinsipnya,
koalesensi melibatkan dua atau lebih gelembung-gelembung dan hasil dalam
mengasarkan struktur busa. Jadi, ketika penggabungan itu terjadi distribusi
ukuran sel bergeser ke ukuran yang lebih besar. Biasanya ukuran sel-sel udara
yang bergabung tersebut sekitar lebih besar 20 mm sejak sel-sel udara yang
lebih besar memiliki luas antarmuka yang lebih besar. Penggabungan kemungkinan
dapat menurun seiring menurunnya suhu karena meningkatnya viskositas dari fase
serum. Menurut Chang dan Hartel, sebagian dari penggabungan tersebut
yang diamati pada suhu rendah dan pada tahap terakhir dari proses penyimpanan,
menyebabkan sel-sel udara yang berbentuk tidak teratur menjadi seperti jaringan
antar kantong-kantong udara.
Umumnya, drainase melibatkan munculnya
sel-sel udara dan aliran ke bawah dari fase serum akibat gravitasi. Semakin besar
sel udara, semakin cepat sel-sel udara muncul. Drainase dengan sendirinya tidak
mengubah distribusi sel udara, melainkan mengubah ketebalan lapisan film antar
sel-sel udara dan menaikkan koalesensi. Peningkatan viskositas fase serum yang
dapat dicapai dengan penambahan stabilizer atau dengan menurunkan suhu
penyimpanan merupakan cara-cara untuk menghambat drainase.
Ketidakseimbangan yang terjadi
karena perbedaan tekanan Laplace antar sel-sel udara, dapat dikendalikan dengan
meningkatkan viskositas fase serum dan pembentukkan sebuah lapisan tebal pada
permukaan sel-sel udara. Namun, peningkatan viskositas fase serum dan
peningkatan destabilisasi lemak tidak cukup untuk mencegah terjadinya
disproporsionasi. Sebaliknya, dapat diturunkan dengan menurunkan suhu dari -6oC
menjadi -28oC. Umumnya, perbedaan tekanan antar sel-sel udara
mendorong difusi udara dari sel yang kecil hingga yang besar. Dengan demikian, hasil
disproporsionasi pada distribusi bimodal sel-sel udara yang besar dan yang
kecil terdapat dalam es krim.
Jumlah udara yang dimasukkan selama
pembekuan mempengaruhi ukuran kristal es, dengan kristal es yang berukuran lebih
besar teramati pada tingkat overrun terendah. Flores dan
Goff (1999a) menyarankan
bahwa jumlah sel udara pada
overrun 70% hanya cukup untuk mencegah benturan antar kristal es dan untuk
mendispersikan fase serum disekeliling kristal es. Overrun yang rendah dan
kristal es yang lebih besar selanjutnya akan menyebabkan penurunan kekerasan. Sebaliknya,
menurut Wilbey, Cooke, dan Dimos (1997) adanya udara (% overrun tinggi)
menurunkan kekerasan es krim. Dengan demikian, hasil kontradiktif berkaitan
jumlah udara dan kekerasan dalam es krim, kemungkinan besar karena perbedaan dalam
pengaruh sekundernya (contohnya kristal es). Menurut Pelan,Watts, Campbell, dan Bibir (1997), kestabilitas sel-sel udara dapat ditentukan
dari perlambatan laju pelelehan es krim
dengan menambahkan monogliserida jenuh ke dalam campuran bahan. Campbell dan Pelan (1998) menemukan bahwa hambatan dari sifat lelehan meningkat
seiring draw temperature dari freezer menurun karena naikknya
overrun dan destabilisasi lemak beku, meskipun kristal es mungkin berpengaruh
terhadap kecepatan pelelehan.
Bahan
dan metode
Es krim dibuat dari 10% lemak, 10,8%
padatan susu nonfat-low heat, 16% pemanis (12% sukrosa, 4% DE padatan sirup
jagung), 0,2% stabilizer (guar gum, xanthan gum dan karagenan) dan emulsifier
(mono- dan digliserida), dan 37% total padatan.
Ingredient kering dicampur dengan
ingredient cair di dalam mix vat, dipanaskan hingga 380C,
pasteurisaai selama 19 detik suhu 820C, homogenisasi dalam 2 tahap
homogenizer (6,89 x 103 dan 2,43 x 104 kPa), dan didinginkan dan di-ageing
pada suhu 1-20C selama 24 jam. Setelah di-ageing, flavor vanilla ditambahkan
dan campuran tersebut dibekukan hingga -5,50C di dalam freezer yang
permukaannya ada scraper. Selama pembekuan, udara diinjeksi dibawah
tekanan untuk mencapai overrun, dan es krim dipindahkan dari freezer ke
kontainer silinder bervolume 0,0019 m3.
Es krim dengan overrun 80%
diproduksi terlebih dahulu, baru yang 100% dan 120%. Sampel es krim dikeraskan di
dalam sebuah air-blast freezer pada suhu -270C selama 24 jam.
Setelah itu, es krim dipindahkan ke dalam freezer penyimpanan suhu -300C
selama 8 hari sebelum dua kontainer dari tiap es krim ditempatkan dalam freezer
suhu -100C dengan variasi suhu normal karena dari sistem mekanis
refrigeration. Sampel es krim ditumpuk erat dalam dua baris di dalam freezer
suhu -100C. Es krim dibiarkan selama lebih dari 3 bulan untuk
analisis. Selain pada bulk storage, es krim dari freezer disimpan juga pada
microscope slide suhu -60C, -100C dan -200C
untuk mengikuti perubahan sel udara individu. Sejumlah kecil es krim
ditempatkan pada bagian depression microscope slide, diratakan hati-hati pada
lapisan tipis, ditutup dengan kaca pelindung dan direkatkan untuk mencegah
hilangnya kelembaban. Sampel pada microscope slide dibuat ulangan dua kali
untuk setiap tingkat overrun dan kondisi penyimpanan.
Hasil
dan diskusi
·
Penyimpanan
dalam bulk container
Selama
pembuatan dan melalui tahap-tahap awal penyimpanan dalam bulk container, ukuran
rata-rata sel udara umumnya menurun (p<0 1.="1." 120="120" 80="80" berhubungan="berhubungan" berukuran="berukuran" besar="besar" bubur="bubur" dalam="dalam" dan="dan" dari="dari" dengan="dengan" dibandingkan="dibandingkan" dibuat="dibuat" dipengaruhi="dipengaruhi" ditunjukkan="ditunjukkan" efisiensi="efisiensi" es="es" gambar="gambar" hal="hal" ini="ini" jadi="jadi" kecil="kecil" krim="krim" lebih.="lebih." lebih="lebih" mendorong="mendorong" mengecilkan="mengecilkan" meningkatnya="meningkatnya" menjadi="menjadi" mungkin="mungkin" o:p="o:p" oleh="oleh" overrun="overrun" pada="pada" pembekuan.="pembekuan." pembekuan="pembekuan" pemecahan="pemecahan" penggabungan="penggabungan" peningkatan="peningkatan" persentase="persentase" seiring="seiring" sel-sel="sel-sel" sel="sel" selama="selama" tinggi.="tinggi." tinggi="tinggi" udara="udara" ukuran="ukuran" untuk="untuk" viskositas="viskositas" yang="yang">0>
Setelah
pengerasan, ukuran rata-rata sel udara dari tiap es krim meningkat meskipun
peningkatan ini bergantung pada overrun. Es krim dengan 80% overrun memiliki
peningkatan ukuran rata-rata sel yang lebih besar dibanding dengan es krim
overrun 120% yang paling kecil meningkatnya. Setelah penyimpanan pada suhu -100C,
ukuran sel-sel udara rata-rata menurun di setiap es krim dan terus mengalami
penurunan sampai dengan 4 minggu pada es krim dengan 80% overrun. Peningkatan
suhu pada tekanan yang konstan seharusnya meningkatkan volume (ukuran),
berdasar pada hukum gas ideal. Jadi, penurunan selama suhu penyimpanan hangat
harus karena perubahan keseluruhan dalam distribusi ukuran sel udara. Setelah
periode awal dari pengurangan ukuran, sel-sel udara mulai tumbuh sekali lagi. Lebih
dari hal penyimpanan pada suhu -100C, ukuran sel udara meningkat
hingga setelah 9 minggu disimpan, ukuran sel udara rata-rata hampir sama
terlepas dari kadar overrun.
Tingkat
overrun diperkirakan untuk mempengaruhi pembentukkan kristal es melalui pengaruh
sekundernya. Pada penelitian ini, rata-rata ukuran sel kristal umumnya menurun
dengan meningkatnya overrun (Gambar 2), meskipun pengaruhnya relatif kecil.
Setelah drawing dari freezer, es krim dengan overrun 80% dan 100%
memiliki ukuran kristal es rata-rata yang sama (p = 0,869), dengan ukuran
rata-rata yang secara signifikan lebih kecil di dalam es krim ber-overrun 120%
(p = 0,033 untuk berbanding dengan 80% dan p = 0,0423 untuk berbanding dengan
100% overrun). Bagaimanapun, setelah penyimpanan suhu -300C selama 8 hari
(terlabel "hardened" pada Gambar 2) dan penyimpanan pada suhu -100C,
es krim dengan 80% overrun umumnya memiliki
ukuran rata-rata kristal es yang paling tinggi. Itu berarti, es krim
dengan overrun terendah menunjukkan rekristalisasi tertinggi, meskipun
pengaruhnya relatif kecil. Hasil ini menguatkan laporan dalam Arbuckle (1977),
yaitu overrun yang meningkat menyebabkan penurunan yang sedikit dalam ukuran
rata-rata kristal es. Pengaruh ini mungkin terkait dengan perubahan kecepatan
transfer panas dari es krim setelah aerasi meningkat.
Kekerasan
es krim diukur setelah 8 hari pada suhu -300C. Es krim dengan overrun 80% dan
100% memiliki kekerasan (p = 0,9735) yang sama (7,5±0,7 mm) dan ini secara
signifikan lebih keras daripada es krim dengan overrun 120% (9,8±0,9 mm) (p =
0,0003). Meningkatnya overrun menyebabkan penurunan kekerasan pada es krim.
Namun,
Prindiville et al. (1999)
dan Abd El-Rahman et al (1997) menemukan pengaruh yang sebaliknya.
Mungkin faktor-faktor lainnya (sel udara dan distribusi ukuran kristal es) yang
lebih berpengaruh terhadap kekerasan dibanding total overrun.
Kecepatan lelehan es krim diukur juga
setelah 8 hari penyimpanan pada suhu -300C. Es krim dengan overrun 80% mencair
lebih cepat dibanding dengan es krim yang 100% dan 120% overrun (Gambar 3).
Tidak ada perbedaan (p > 0,05) signifikan yang teramati antara volume es
krim yang mencair dengan 100% dan 120% overrun. Hasil ini dapat dijelaskan oleh
perbedaan dalam destabilisasi lemak atau sel-sel udara dan ukuran kristal es. Meskipun destabilisasi
lemak tidak diukur lebih jauh pada penelitiaan ini, itu mungkin saja bahwa
tingginya shear stress terjadi dengan tingginya overrun (kandungan air yang
tinggi menyebabkan tingginya viskositas yang terjadi), menyebabkan
destabilisasi lemak yang lebih besar dan dengan demikian melambatkan pelelehan.
Selain itu, es krim dengan 80% overrun memiliki sel-sel udara dan kristal es yang
lebih besar setelah pengerasan dibandingkan es krim dengan
100% dan 120% overrun, dan mungkin saja faktor-faktor ini mempengaruhi
kecepatan pelelehan. Penyebab lainnya yang melambatkan pelelehan dengan overrun
yang lebih tinggi mungkin berbeda dalam kecepatan transfer panas karena adanya
udara dalam jumlah yang lebih besar. Udara adalah isolator dan tidak
diragukan lagi memperlambat laju
transfer panas ke es krim dengan overrun yang tinggi.
·
Penyimpanan
pada slide mikroskop
Untuk
mempelajari pengaruh suhu penyimpanan dan overrun terhadap perubahan dalam
distribusi ukuran sel udara, es krim secara langsung dari permukaan luar
freezer scraped suhu -60C diletakkan pada slide mikroskop sampai 3
hari pada suhu baik itu -60C, -100C atau -200C.
Distribusi ukuran sel udar setelah 3 jam dibandingkan dalam untuk es
krim dengan overrun 80%. Pada di semua suhu, ada peningkatan rata-rata ukuran yang
signifikan setelah 3 jam (Gambar 5). Saat drawing, rata-rata ukuran sel
udara pada es dengan overrun 80% adalah 22,9±0,6µm. Rata-rat ukuran sel udara
meningkat menjadi 28,7±2,0 (p = 0,0203), 27,6±1,8 (p = 0,0039), dan 34,4±2,5 (p
< 0,001)µm setelah 3 jam pada suhu masing-masing -60C, -100C
dan -200C. Tidak ada perbedaan (p = 0,4556) antara rata-rata ukuran
sel udara selama 3 jam pada suhu -60C atau -100C yang
teramati. Pada dasarnya perubahan distribusi ukuran sel udara tergantung pada
suhu penyimpanan. Pada suhu -60C dan -100C, terdapat
pergeseran sel udara yang signifikan ke ukuran yang lebih kecil untuk sel udara
yang lebih kecil (< 30µm) selain pergesaran ke ukran yang lebih besar untuk
sel udara yang lebih besar (> 30µm), menunjukkan bahwa lebih dari satu
mekanisme untuk perubahan dalam sel udara. Pada -200C, hanya
peningkatan dalam ukuran sel udara yang teramati selama rentang ukuran
keseluruhan. Pergesaran ke ukuran yang lebih kecil menunjukkan terjadinya
ketidakseimbangan saat suhu di bawah atau di sekitar -100C dan
pergeseran ke ukuran yang lebih besar menunjukkan terjadinya koalesensi di saat
bersamaan. Namun, hanya koalesensi yang terjadi selama penyimpanan pada suhu
-200C. Hasil bersihnya yaitu peningkatan dalam rata-rata ukuran
untuk semua kondisi.
Pengaruh
dari overrun terhadap perubahan dalam rata-rata ukuran setelah 3 jam di suhu -60C
pada slide mikroskop ditunjukkan dalam . Peningkatan rata-rata ukuran yang
signifikan (p < 0,05) tampak pada es krim dengan overrun 80% dan 120%, tapi
tidak untuk es krim dengan overrun 100%. Perubahan distribusi ukuran sel udara
untuk kondisi ini ditunjukkan dalam Gambar 7. Pada overrun 80%,ketidakseimbangan
dan koalesensi terjadi sejak jumlah sel udara yang kecil menurun pada saat yang
bersamaan meningkatnya jumlah sel udara yang besar. Pada overrun 100%, tidak
ada perubahan signifikan dalam distribusi sel udara yang teramati dan pada
overrun 120%, ukuran sel udara meningkat untuk ukuran seluruh rentang (bukan
ketidakseimbangan).
Perpanjangan
waktu penyimpanan pada slide mikroskop menyebabkan perubahan yang lebih jauh
dalam distribusi ukuran sel udara. Sebagai catatan sebelumnya untuk penyimpanan
es krim dengan overrun 80% pada suhu -100C selama 3 jam, beberapa
disproporsionasi terjadi karena ada pergeseran dalam distribusi ukuran sel
udara ke ukuran yang lebih kecil ( < 30 µm). Namun, mekanisme utama dari
perubahan untuk waktu yang panjang (hingga 3 hari) ialah koalesensi, dengan
peningkatan jumlah sel udara pada semua ukuran yang diamati. Menariknya, pada 3
hari penyimpanan suhu -100C, ukuran sel udara mulai menurun, dalam
cara yang mirip sampel yang diamati dalam bulk storage yang telah diuraikan
sebelumnya. Penurunan yang sedikit dalam ukuran rata-rata dari 24 jam hingga 3
hari penyimpanan teramati sebagai peningkatan dalam jumlah sel udara yang
berukuran kecil dan menengah (50µm) seiring dengan sedikit penurunan dalam
jumlah sel udara yang lebih besar dari 50µm.
Pada
suhu -200C, perubahan rata-rata ukuran sel udara diamati di semua
tingkat overrun. Pada overrun 80%, rata-rata ukuran sel udara
awalnya terbesar dan yang meningkat paling drastis selama penyimpanan. Es krim
dengan overrun 100%, rata-rata ukuran sel udara meningkat perlahan-lahan dari
waktu ke waktu. Pada 120%, es krim ini memiliki rata-rata ukuran sel udara
terkecil pada drawing dan tetap kecil selama masa penyimpanan.
Distribusi ukuran sel udara menunjukkan bahwa koalesensi adalah mekanisme utama
dari perubahan dalam sel udara dengan keterangan dari disproporsionasi yang
sangat sedikit di setiap tingkat overrun. Hal ini tidak mengherankan sejak
mobilitas molekul-molekul gas dalam matriks es krim di suhu -200C
sangatlah terhambat.
Thanks
BalasHapusSands Casino: Your Home for Entertainment
BalasHapusYou will งานออนไลน์ love Sands Casino. 바카라 사이트 It is the only casino in the United States septcasino with an authentic American feel. It's home to a world of table games and