Rabu, 07 Maret 2018

Tentang OEE (Overall Equipment Effectiveness)

kembali mempelajari Total Productive Maintenance(TPM). Didalamnya, terdapat perhitungan dasar yang disebut OEE (overall equipment effectiveness). Hasil perhitungan OEE biasanya digunakan sebagai indikator keberhasilan dalam implementasi TPM.
Jika anda ke lantai produksi, masalah umum yang sering dijumpai adalah peralatan produksi tidak beroperasi dengan baik sehingga mempengaruhi proses lainnya. OEE ini mengukur apakah peralatan produksi tersebut dapat bekerja dengan normal atau tidak. OEE meng-highlights 6 kerugian utama (the six big losses) penyebab peralatan produksi tidak beroperasi dengan normal (Denso, 2006, p. 6), yaitu:
  • Startup Loss, dikategorikan sebagai quality loss karena adanya scrap/reject saat startup produksi yang disebabkan oleh kekeliruan setup mesin, proses warm-up yang kurang, dan sebagainya.
  • Setup/Adjustment Loss, dikategorikan sebagai downtime losskarena adanya waktu yang “tercuri” akibat waktu setup yang lama yang disebabkan oleh changeover produk, tidak adanya material (material shortages), tidak adanya operator (operator shortages), adjustmentmesin, warm-up time, dan sebagainya.
  • Cycle Time Loss, dikategorikan sebagai speed loss karena adanya penurunan kecepatan proses yang disebabkan oleh beberapa hal, misal: mesin sudah aus, di bawah kapasitas yang tertulis pada nameplate-nya, di bawah kapasitas yang diharapkan, ketidakefisienan operator, dan sebagainya.
  • Chokotei Loss, dikategorikan sebagai speed loss karena adanya minor stoppage yaitu mesin berhenti cukup sering dengan durasi tidak lama biasanya tidak lebih dari lima menit dan tidak membutuhkan personel maintenance. Ini dikarenakan mesin hang sehingga harus reset, adanya pembersihan/pengecekan, terhalangnya sensor, terhalangnya pengiriman, dan sebagainya.
  • Breakdown Loss, dikategorikan sebagai downtime loss karena adanya kerusakan mesin dan peralatan, perawatan tidak terjadwal, dan sebagainya.
  • Defect Loss, dikategorikan sebagai quality loss karena adanya rejectselama produksi berjalan.

Jumat, 17 November 2017

YOU WILL FIND WHAT YOU LOOK FOR

YOU WILL FIND WHAT YOU LOOK FOR
(Anda akan menemukan yang anda  cari)
by: Pambudi Sunarsihanto

Ada sebuah cerita yang beredar di sosmed dan beberapa messaging platform tentang seorang Ulama terkenal (sebut saja namanya Buya), yang pergi ke Amerika. Pulangnya beliau ditanya oleh seorang temannya.
"Pak, di Amerika ada pelacur nggak?"
"Nggak ada tuh"
"Ah masak. Saya ke Mekah aja , di sana ada Pelacur"
Dan sang Ulama menojawab,"Mungkin karena kita akan selalu menemukan apa yang kita cari"
Sambil menyindir mungkin bahwa temannya ke mana mana mencari pelacur. Tentu saja itu mungkin terkesan lucu tetapi tetap punya arti yang sangat "dalem".
By the way, humor memang salah satu tanda yang dimiliki oleh orang orang yang mempunyai kecerdasan tinggi.
Albert Einstein adalah orang yang sangat humoris padahal kita tahu betapa cerdasnya dia.
Ok... sekarang kita kembali kepada petuah bijak Ulama tersebut ..."Kamu akan menemukan apa yang kamu cari"

Ternyata kata kata itu sangat filosofis.

- Seorang teman saya terbelit hutang.
Ternyata karena dia yang mencari hutang. (Nggak ada yang memaksa atau mengancam dia untuk berhutang).
- Seorang teman saya sakit paru paru karena sudah lama menjadi perokok berat. (Nggak ada yang memaksa dia untuk merokok).

Kamu mencari hutang, kamu akan terbelit hutang.
Kamu mencari rokok, kamu akan dapat kanker paru paru.

Apakah petuah itu hanya berlaku untuk yang negatif saya? Ternyata tidak.
Ternyata juga berlaku untuk yang positif.

- Teman saya terobsesi untuk memiliki rumah sendiri. Dia bersumpah pada ibunya tidak akan pulang ke kampung halamannya sebelum dia mempunyai 2 kunci (kunci rumah dan kunci mobil).
Dia bekerja keras siang malam dan akhirnya berhasil memiliki rumah dan mobil.
- Anak saya ingin mendapatkan beasiswa ke luar negeri ... dia bekerja keras untuk itu ... belajar banyak dan akhirnya mendapatkan beasiswanya ....

You will find what you are looking for.
Kita akan menemukan apa yang kita cari.
Mau cari yang negatif (hutang, penyakit) kita akan menemukan yang negatif.
Mau cari yang positif (harta, kesuksesan, beasiswa), kita juga akan menemukan yang  positive.
The choice is yours.... easy kan?

Jumat, 28 April 2017

Balance Score Card






Sejarah Balance Scorecard
Tahun 1990, Nolan Norton Insitute yang dipimpin oleh David P. Norton menyeponsori studi tentang “pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan”. Bersama Robert Kaplan melakukan riset tersebut, kemudian hasil studi tersebut diterbitkan dalam Jurnal Harvard Review tahun 1992, dengan judul “Balanced Scorecard – Measures that Drive Performance”.
Hasil studi tersebut menyimpulkan untuk mengukur kinerja di dalam organisasi masa depan diperlukan ukuran kinerja yang komprehensif, yang mencakup 4 (empat) perspektif: keuangan, customer, proses bisnis/intern, inovasi dan pembelajaran. Perspektif keuangan dan costomer merupakan faktor eksternal sedangkan proses bisnis/intern, inovasi dan pembelajaran merupakan faktor internal. Secara sederhana BSC adalah kartu skor (scorecard) yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan (balance) dari perspektif keuangan dan non keuangan serta melibatkan faktor internal dan eksternal perusahaan.
Kalau menurut buku Management Control Systems di atas, pengertian BSC adalah alat pengukuran kinerja yang menekankan keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain, dalam usaha mencapai keselarasan tujuan (goal congruence) sehingga mendorong karyawan bertindak yang terbaik demi kepentingan perusahaan.
Jadi, ada empat pertanyaan pokok yang harus dijawab dalam pendekatan BSC, yaitu:
  • Perspektif keuangan: Bagaimana pandangan perusahaan menurut para pemegang saham?
  • Perspektif bisnis internal: Apa yang menjadi keunggulan perusahaan?
  • Perspektif customer (palanggan): Bagaimana pandangan konsumen terhadap perusahaan?
  • Perspektif inovasi dan pembelajaran: Apakah perusahaan terus melakukan pembelajaran dan melakukan inovasi terus-menerus sesuai dengan tuntutan eksternal?