Jumat, 28 April 2017

Balance Score Card






Sejarah Balance Scorecard
Tahun 1990, Nolan Norton Insitute yang dipimpin oleh David P. Norton menyeponsori studi tentang “pengukuran kinerja dalam organisasi masa depan”. Bersama Robert Kaplan melakukan riset tersebut, kemudian hasil studi tersebut diterbitkan dalam Jurnal Harvard Review tahun 1992, dengan judul “Balanced Scorecard – Measures that Drive Performance”.
Hasil studi tersebut menyimpulkan untuk mengukur kinerja di dalam organisasi masa depan diperlukan ukuran kinerja yang komprehensif, yang mencakup 4 (empat) perspektif: keuangan, customer, proses bisnis/intern, inovasi dan pembelajaran. Perspektif keuangan dan costomer merupakan faktor eksternal sedangkan proses bisnis/intern, inovasi dan pembelajaran merupakan faktor internal. Secara sederhana BSC adalah kartu skor (scorecard) yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan (balance) dari perspektif keuangan dan non keuangan serta melibatkan faktor internal dan eksternal perusahaan.
Kalau menurut buku Management Control Systems di atas, pengertian BSC adalah alat pengukuran kinerja yang menekankan keseimbangan antara ukuran-ukuran strategis yang berlainan satu sama lain, dalam usaha mencapai keselarasan tujuan (goal congruence) sehingga mendorong karyawan bertindak yang terbaik demi kepentingan perusahaan.
Jadi, ada empat pertanyaan pokok yang harus dijawab dalam pendekatan BSC, yaitu:
  • Perspektif keuangan: Bagaimana pandangan perusahaan menurut para pemegang saham?
  • Perspektif bisnis internal: Apa yang menjadi keunggulan perusahaan?
  • Perspektif customer (palanggan): Bagaimana pandangan konsumen terhadap perusahaan?
  • Perspektif inovasi dan pembelajaran: Apakah perusahaan terus melakukan pembelajaran dan melakukan inovasi terus-menerus sesuai dengan tuntutan eksternal?

Kamis, 13 April 2017

Internal External matrix

Matrik Internal Eksternal merupakan sebuah model yang dikembangkan dari model General Electric, parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi perusahaan. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporasi yang lebih detail. 
Identifikasi 9 sel strategi perusahaan, menurut Rangkuti (2001, p42) pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat dikelompokkan menjadi tiga strategi utama, yaitu: 
1. Growth strategy: merupakan pertumbuhan perusahaan itu sendiri (sel 1, 2, dan 5) atau upaya diversifikasi (sel 7 dan 8). 
2. Stability strategy: yaitu strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah strategi yang telah diterapkan. 
3. Retrencment strategy: yaitu usaha memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan perusahaan. 


Selasa, 11 April 2017

General Electric Matrix




GE / McKinsey Matrix dibagi menjadi sembilan sel – sembilan alternatif untuk penentuan posisi dari setiap SBU atau menawarkan produk. Berdasarkan kekuatan bisnis dan daya tarik pasar setiap SBU akan memiliki posisi yang berbeda dalam matriks. Selanjutnya, ukuran pasar dan penjualan saat ini akan membedakan setiap SBU.Berdasarkan pemahaman yang jelas dari semua faktor-faktor pengambil keputusan yang mampu mengembangkan strategi yang efektif.

Matrik BCG




Model BCG didasarkan pada klasifikasi produk (dan secara implisit juga unit bisnis perusahaan) menjadi empat kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif terhadap pesaing terbesar. Tujuan utama adalah untuk mengetahui produk manakah yang layak mendapat perhatian dan dukungan dana agar produk tersebut bisa bertahan dan menjadi kontributor terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Setiap produk memiliki siklus hidup produk, dan setiap tahap dalam siklus hidup-produk mewakili profil risiko yang berbeda. Secara umum, perusahaan harus menjaga portofolio yang seimbang dari produk yang dipasarkan. Portfolio tersebut bisa dalam rentang produk dengan prtumbuhan tinggi maupun pertumbuhan rendah.



Kamis, 06 April 2017

Apa Itu Strategi?






Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratÄ“gos. StratÄ“gos dapat diterjemahkan sebagai “komandan militer” pada zaman demokrasi Athena. Pada awalnya kata “strategi” memang hanya dipergunakan di kalangan militer, tetapi kemudian penggunaannya berkembang ke berbagai bidang nonmiliter. Saat ini, kita mengenal istilah seperti: strategi bisnis, strategi pemasaran, strategi perdagangan, dan lain-lain.


Secara sederhana, strategi dapat diartikan sebagai pendekatan secara keseluruhan, yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas, dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, dan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung. Semua hal itu harus sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan yang bersifat rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik, untuk mencapai tujuan secara efektif.

Belajar Dari Sang Pendiri Facebook





Poin Sukses dari Mark Zuckerberg Yang Bisa Anda Tiru
Miliarder muda pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, merupakan pengusaha yang sangat populer. Di usianya yang belum mencapai 30 tahun, ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Mark dikenal sebagai konglomerat yang menerapkan kesederhanaan dalam gaya hidup. Misalnya dari gaya Mark berpakaian, ia hampir setiap saat memakai pakaian santai mengenakan kaos abu-abu.
Banyak orang yang menjadikan Mark Zuckerberg sebagai inspirasi untuk menjadi pengusaha sukses. Nah apa sajakah poin-poin agar Anda menjadi pengusaha sukses yang dapat dipelajari dari Mark? Berikut ulasannya: