Senin, 27 Februari 2012

10 Perkara yang Membatalkan Syahadat





Assalamualikum Warohmatullah Wabarokatuh.

Wahai saudaraku, pernahkah kita mendengar atau belajar tentang hal-hal yang membatalkan sholat, membatalkan puasa, membatalkan zakat, atau mungkin haji. Ada juga perkara-perkara yang membatalkan wudlu. Namun seringkah kita belajar tentang perkara-perkara yang membatalkan syahadat ??
Syahadat adalah pondasi dalam Islam yang juga merupakan rukun islam yang pertama. Batalnya syahadat berakibat fatal bagi batalnya keislaman seseorang. Untuk itu setiap mukmin diperintahkan untuk membaca syahadat minimal 9 kali atau dalam setiap 5 kali sholat setiap hari agar pondasi keislaman seorang muslim tetap terjaga. Batalnya syahadat berakibat fatal terhadap batalnya keislaman seseorang.
Nah, apasaja perkara-perkara yang membatalkan syahadat. Para fuqoha’ dalam kitab-kitab fikih telah menulis bab khusus yang diberi nama “Riddah” (kemurtadan). Dan yang terpenting adalah 10 hal, yaitu :

Jumat, 17 Februari 2012

Hambatan-hambatan Kebangkitan: 2. Fitnah; yang Jelas dan Tersembunyi



Risalah dari Prof. DR. Muhammad Badi’
Penerjemah:
Abu ANaS MA
_________
Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam atas Rasulullah al-amin, beserta keluarga dan orang-orang yang mendukungnya.. selanjutnya.
Apakah umat akan sudi kembali mundur padahal sudah mengawali kebangkitannya?!
Bahwa kebangkitan umat selamanya milik kaum reformis, untuk itu mereka bergerak dan bekerja, dan untuknya mereka menghadirkan pengorbanan dengan kejujuran dan keikhlasan, dan dengannya juga mereka menanggung kepenatan, bahkan menghadang berbagai keletihan dan kepayahan, mereka telah membagi jiwa mereka, berjanji dengan Tuhan mereka untuk melangkahkan kaki melintasi jalan kebangkitan, meskipun harus menghadapi berbagai rintangan dan hambatan.
Dan sebelumnya kita telah membicarakan salah satu hambatan kebangkitan yaitu perpecahan dan pertikaian, dan bagaimana cara menghadapinya; sehingga dapat mewujudkan misi kebangkitan yang diinginkan oleh seluruh komponen umat. Dan dalam risalah ini adalah hambatan kebangkitan lainnya yaitu fitnah.

KITA DAN KUPU KUPU




kupu kupu tak pernah tahu indahnya sayap mereka
tapi kita tau betapa indahnya mereka

seperti juga KITA wahai saudara saudariku
KITA juga tidak tahu betapa indah diriKITA..
Namun Allah tau betapa istimewanya KITA dmataNya

Yaitu ketika engkau tunduk dalam syariat-NYa
Menjauhi segala laranganNya
Istikomah dalam JalanNYa
Bersabar dengan UjianNya
Bersyukur atas NikmatNya

subhanallah...
semoga aku, engkau dan semua
menjadi yang teristimewa di mataNYa

- dijalan dakwah kita melangkah -

JIKA



Jika dengan kehilangan membuat saya semakin dekat denganNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika dengan tidak bisa memiliki apa yang saya inginkan membuat saya kembali padaNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika dengan tangis membuat saya datang padaNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika semua itu membuat saya berlari mencariNya, sungguh saya akan lebih bahagia daripada mendapat kesenangan sesaat yang membuat saya lalai kepadaNya walau hanya sekedar mengingatNya

Jika dengan apa-apa yang mengandung kesedihan di mata kita manusia bisa membuat saya lebih berarti di Mata Allah saya akan ikhlas menjalaninya Insya Allah, semua untuk mendapatkan RidhoNya dan saya bisa naik kelas di SekolahNya

Sungguh...

Tidak ingin saya menjadi orang yang merugi, tidak ingin dengan kehilangan, tidak bisa memiliki, tangis dan segala pernak pernik kesedihan membuat saya semakin jauh dariNya. Tidak ingin semua itu membuat saya lupa akan diriNya bahkan sampai membuat saya marah padaNya, Tidak..Tidak ingin sama sekali

Semoga saya mampu memetik hikmah di setiap rasa yang Allah berikan kepada saya,

Amin Ya Rabb...

-RENUNGAN KISAH INSPIRATIF-

Rabu, 01 Februari 2012

Risalah Pergerakan Pemuda Islam

Min Kutubil Ikhwan
9/11/2011 | 12 Dhul-Hijjah 1432 H | 1.244 views
Oleh: Al-Ikhwan.net

Bersama Amal Thulabi membangun Peradaban
Thullabi adalah sebuah khazanah dan komunitas pemuda yang progresif, mengajak Anda meretas jalan kebangkitan umat dalam fikrah dan pergerakan yang dinamis, dalam dakwah dan kesadaran dengan berprinsip pada manhaj Islam yang shahih.
Guru! Apa yang masih menarik dari sebutan ini di saat umat mengalami keterpurukan moral? Ketahuilah, Hasan Al Bana, sang pendiri Ikhwanul Muslimun, menjadikan kata “guru” sebagai predikat akhir dari perjuangannya. Beliau menggariskan bahwa tujuan akhir dari murotibul amal yang disusunnya adalahustadziyatul’alam; menjadi guru peradaban. Tujuan akhir ini memang tidak lebih sering diucapkan dibanding tujuan-tujuan antaranya. Namun di masa depan, kata “guru” secara proporsional harus dikembalikan kewibawaannya. Hingga segenap aktivis harakah memahami benar tujuan hakiki dari tertib amal yang sedang ditekuninya.
Perbincangan seputar wacana guru juga akan segera mengingatkan para aktivis harakah tentang inti sebuah peradaban; manusia. Lebih khusus lagi wacana ini akan membentangkan betapa luasnya lahan pembinaan generasi muda, dan betapa masih jauhnya perjalanan dakwah untuk itu. Bagaimanapun istimroriyatudda’wah (kesinambungan dakwah) amat sangat tergantung pada keberhasilan guru-guru yang mampu mewariskan sifat-sifat kenabian dari generasi ke generasi. Kemanakah guru-guru di jajaran harakah Islamiyah seharusnya membidik barisan inti perjuangannya? Jawabnya adalah ke kaum terpelajar. Merekalah SDM (Sumber Daya Manusia) strategis peradaban di zaman ini. Mereka pulalah yang potensial mengemban misi kenabian di masa-masa yang akan datang. Mereka katakanlah, semacam “nabi kolektif” yang memberi pengharapan terhadap umat tentang masa depan yang cerah.

Akhlak dan Ilmu; Dua Pilar Kebangkitan


 
Risalah dari Prof. DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 05-01-2012
Penerjemah:
Abu ANaS MA
___________
Segala Puji hanya milik Allah, Tuhan semesta alam, shalawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang mendukungnya.
Akhlak dan Ilmu adalah dua sisi mata uang
Para ulama sepakat bahwa akhlak merupakan landasan utama secara spiritual untuk kebangkitan suatu umat, neraca pertumbuhan, perkembangan dan kemajuannya. Sedangkan Ilmu adalah landasan utama secara materi untuk sebuah kebangkitan dalam berbagai sisi kehidupan. Oleh karena itu, ilmu tidak mampu secara sendirian memberikan kehidupan kepada manusia jika tidak disertai dengan akhlak dan nilai-nilai mulia. Namun demikian tidak akan berdiri tegak kebangkitan umat ini kecuali dengan hadirnya kedua asas tersebut secara bersamaan, sehingga dapat memberikan kemajuan dengan berbagai kebaikan bagi manusia yang diciptakan untuk meraih kebahagiaan dan kesenangan, serta kehidupan dengan penuh ketenangan dan ketentraman.

Rijalud Dakwah (Generasi Dakwah)


Tokoh Ikhwan

6/11/2009 | 18 Dhul-Qadah 1430 H | 7.224 views
Oleh: Al-Ikhwan.net
 
hasan al-bannaJika kita membicarakan salah satu tokoh diantara tokoh ummat yang pernah hidup dalam perjalanan sejarah, kita akan menemukan persamaan antara tokoh yang satu dengan tokoh lainnya. Persamaan itu dapat kit ambil titik temunya, mereka adalah orang-orang yang memiliki:  Quwwatur-ruh, dan Quwwatul qalb.
Dengan kekuatan ini, kuat pula segala hal lain yang mereka miliki.
Benar apa yang diungkapkan oleh Bisyr Al Khothib yang dikutip oleh Syekh Ahmad Rasyid dalam kitabnya, katanya: “Cukuplah bagimu, engkau melihat orang-orang yang telah mati yang ketika sejarah hidupnya dipelajari hati menjadi hidup, sebagaimana ada pula manusia-manusia yang hidup diantara kita yang dengan melihatnya hati kita menjadi mati”.
Rasulullah saw pernah bersabda dalam sebuah hadits shahih yang banyak dikutip dalam buku-buku sirah, ketika para sahabat menceritakan kepribadian Umar ra, Rasulullah saw bersabda:
إِنَّهُ قَدْ كَانَ فِيمَا مَضَى قَبْلَكُمْ مِنَ الْأُمَمِ مُحَدَّثُونَ وَإِنَّهُ إِنْ كَانَ فِي أُمَّتِي هَذِهِ مِنْهُمْ فَإِنَّهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّاب
“Sesungguhnya pada setiap ummat ada orang yang mendapatkan ilham (muhaddits). Sesungguhnya jika di dalam ummatku ada muhaddits, maka dia adalah Umar”. (Ahmad dan Bukhari)