Minggu, 29 Mei 2011

Pembagian Wilayah Kerja dalam kerja kerja amal jama i




kerja kerja dakwah, sudah lah pasti sangat melelahkan, penuh onak dan duri
maka dari itu, kita membutuhkan sebuah tim, sebuah tim untuk bekerja sama dalam satu bingkai dakwah, dengan tujuan dan maksut yang sama.
adapun yang dimaksut dengan bekerja sama , bukan bekerja dengan bersama sama (beramai ramai). tetapi bekerja dengan membagi tugas tugas tersebut menjadi  bebrapa wilayak kerja,
yang terintegrasi pada sebuah tujuan yang sama.
oleh :
seorang sahabat

skill yang terbatas --->; pemikiran saja
                            --->; duit saja yang banyak

setiap manusia, memiliki kelebihan dan kekurangan pada dirimereka, dan oleh karenanyalah maka perlu adanya pembagian pembagian wilayah kerja.



dimanapun tempat kita pahala sama, jadi tidak perlu kita bertanya KENAPA DI TEMPATKAN DISINI?

adanya sebuah ditribusi dan pembagian peran maksutnya adalah agar terciptanyya sebuh "bangunan yang rapih"
jangan sampai ada tumpang tinding, antara yang satu dnegan yang lainnya.

adapun pembagian peran atau wilayak wilayah kerja untuk mempermudah kerja kerja dakwah dalam bingkai amal jama i  adalah

1. kontribusi dalam aspek pemikiran
   ( strategis )--> litbang
dimkasut akan agar dapat memberikan rekomendasi rekomendasi .
yang terjadi sekrang adalah "KRISIS PEMIKIRAN"yang berimbas pada mandeknya kerja kerja dakwah.
--> latih diri kita untuk berfikir kritis --> cari solusi (tidak sebatas mengkritisi), mengenai bagaimana kerja        kerja dakwah dapat dioptimalkan.
--> terlibat
maksutnya adalah terlibat dalam tiap tipa kegiatan aktifitas dakwah.
--> beruswah
maksutnya adalah mengambil contoh contoh dari para pendahulu.
dan untuk berfikir --> perlu baca buku dan interaksi dengan para pendahulu kita !!!

2. kontribusi dalam penyampaian ilmu
perlu adanya yang berkonsentrasi disini,
perbedannya dengan kontribusi pemikiran bahwa

kontyribusi dalam penyampain ilmu, konsen hanya pada proses proses keilmuan saja.
memajukan keilmuan keilmuan untuk kemajuan ummat.

3. kontribusi dalam harta
persedian dana
dalam kerja kerja dakwah, tidak dapat kita pungkiri memiliki posisi yang bisa dikatakan sangat penting
dan oleh karannnya maka perlu ada orang orang yang mengurusi bagian harta
terkait penyediaan, pengelolaan dan pendistribusian keuangan

sebagai contoh adalah
abdurahman bin auf
beliau adalah seorang sudagar yang kaya raya namun taksegan segan mengamalkannya untuk kepentingan kepentingan dakwah

setiap kader memiliki muasofatnya sendiri sendiri , sehingga sangat mustahil sekali jikasemua kader akan memiliki muasofat yang sama

karena yang dituju
insan samil bukan insan kamil
insan syamil adalah manusia manusia yang efektif dan evisien sedangkan insan kamil adalah manusia yang sempurna, dan ini mustahil, karena sesungguhnya tidak ada kader yang sempurna.

4. kontribusi dalam kekuasanan
masktunya adalah

kontribusi kita pada kekuasaan dapat menjaga eksistensi agama dan mengatur hal hal yang sifatnya keduniawian.

salah satu sahabat rhosul yakni umarpernah mengatakan
"terkadang kebatilan bisa dikalahkan dengan kekuasaan"

dari perkataan umar tersebut dapat kita simpulkan bahwa
pengaruh kekluasaan sangat besar dalam mempermudah kerja kerja dakwah
yakni dengan cara
menghasilkan sebuah produk produk kebijakan yang nantinya akan berimbas pada kesejahteraan ummat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar